Sabtu, 04 Februari 2023

Proofreading sebelum Menerbitkan Buku

 


 

RE

 

RESUME KBMN 28 PGRI

Pertemuan : 12

Tanggal : 3 Februari 2023

Narasumber: Bp. SUSANTO,S.Pd

Moderator: Ibu Helwiyah, SPd,M.M

Tema: Proofreading sebelum Menerbitkan

 

TulisanTanpa terasa kelas belajar menulis nusantara gelombang 28 sudah memasuki pertemuan ke 12 dimana materi yang akan dibahas pada malam hari ini adalah Proofreading sebelum menerbitkan buka dengan pemateri Susanto, S.Pd. dengan moderator Helwiyah,S.Pd., MM

1.    Pengertian Proofreading

Proofreading adalah membaca ulang kembali untuk memeriksa sebuah penulisan untuk mengetahui apakah ada yang salah atau tidak sebelum tulisan itu di publikasikan/diterbitkan atau dibukukan. Proofreading sangat berguna untuk meminimalisir kesalahan pada saat kita menulis di suatu media yang akan kita publikasikan atau cetak dalam bentuk buku. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam Proofreading 

Tugas seorang proofreader bukan hanya membetulkan ejaan atau tanda baca. Seorang proofreader juga harus bisa memastikan bahwa tulisan yang sedang ia baca bisa diterima logika dan dipahami. untuk itu harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

      I.         Apakah sebuah kalimat efektif atau tidak?

    II.         Susunannya sudah tepat atau belum?

   III.         Substansi sebuah tulisan dapat dipahami oleh pembaca atau tidak?

2.    Mengapa harus melakukan proofreading?

Karena untuk meminimalisir kesalahan dalam penulisan, untuk itu Proofreading merupakan tahapan penulisan yang sebaiknya tidak kita lewatkan. Terutama jika kita berniat untuk menerbitkan karya tulisan kepada khalayak luas atau mempublikasikan, contohnya menulis di kompasiana.com atau di blog pribadi

3.    Kapan kita melakukan proofreading?

Melakukan proofreading beberapa saat setelah selesai menulis. menurut Bapak Padil (Supadilah) "Jangan terburu-buru mengirimkan artikel. Kita melihat kembali (review) tulisan adalah hal bijaksana yang harus dilakukan. Penggunaan bahasa baku dan tidak baku serta aturan teknis berkaitan dengan ejaan perlu diperhatikan".

Memeriksa tulisan dilakukan setelah tulisan selesai, bukan ketika kita sedang melakukan penulisan/tulisan masih jalan separuh atau baru dua paragraf, dan sebagainya. Bertindaklah sebagai seorang “calon pembaca”.

4.    Langkah dalam melakukan proofreading

      I.         Merevisi draf awal teks. Membuat perubahan signifikan pada konten dan memindahkan, menambahkan, atau menghapus seluruh bagian.

    II.         Merevisi penggunaan bahasa: kata, frasa, dan kalimat serta susunan paragraf untuk meningkatkan aliran teks.

   III.        Memoles kalimat untuk memastikan tata bahasa yang benar, sintaks yang jelas, dan konsistensi gaya. Memperbaiki kalimat kalimat yang ambigu.

  IV.         Mengecek ejaan. Ejaan yang kita tulis harus merujuk ke KBBI, tetapi ada beberapa kata yang mencerminkan gaya penerbit.

    V.         Konsistensi nama dan ketentuannya

  VI.         Perhatikan judul Bab dan penomorannya 

Alat yang digunakan untuk membantu kita melakukan proofreading, tentu saja KBBI dan PUEBI yang sejak 16 Agustus 2022 diganti dengan EYD. Ketetapan itu merujuk pada Keputusan Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbudristek Nomor 0424/I/BS.00.01/2022 tentang Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan.

Ada beberapa perubahan misalnya:

Perubahan kaidah, yaitu pengkhususan penulisan bentuk terikat maha- untuk kata yang berkaitan dengan Tuhan. Pada ejaan sebelumnya, aturan penulisan kata terikat maha- ada yang dipisah dan digabung sesuai syarat dan ketentuannya. Sementara pada EYD edisi V, aturan penulisan kata terikat maha- dengan kata dasar atau kata berimbuhan yang mengacu pada nama atau sifat Tuhan, semua ditulis terpisah dengan huruf awal kapital sebagai pengkhususan. Contohnya: Yang Maha Esa, Yang Maha Pengasih, Tuhan Yang Maha Pengampun. Aturan penggunaan tanda baca, sepertinya tidak ada perubahan Laman:  https://ejaan.kemdikbud.go.id/ berdampingan dengan KBBI untuk melakukan proofreading tulisan kita.

5.    Hal-hal yang harus dihindari dalam penulisan

Hindari kesalahan kecil yang tidak perlu misalnya typo atau kesalahan penulisan kata dan penyingkatan kata.  Hindari memberi spasi (jarak) kata dan tanda koma, tanda titik, tanda seru, atau tanda tanya. Tanda-tanda baca tersebut tidak boleh diketik terpisah dari kata yang mengikutinya.

6.    Tantangan Proofreading

Contoh paragraf dari laman kompasiana, tangkapan layar dilakukan baru saja, untuk Anda perbaiki. Lalu, kirimkan, jika banyak yang benar, akan diundi dan mendapat hadiah buku, di dalamnya ada tips menulis dialog dalam tulisan fiksi seperti cerpen. Bukunya karya bersama para blogger sebagai berikut.

Ini materi yang jika Bapak dan Ibu berkenan melakukan proofreading, kirimkan kepada saya file word-nya. Font TNR, Arial, atau Tahoma, lebih saya sukai. Nanti saya salin ke Notepad lalu ke Word, dan saya periksa, mohon disertai nama

1 komentar:

Usaha Penerbitan Buku

  Judul   :   Inovasi Penerbitan Buku   Resum ke-   :   30   Resume ke.        : 30 Gelombang        : 28 Hari...