Resume :
Ke-2
Gelombang :
28
Hari/Tanggal :
Rabu, 11 Januari 2023
Tema :
Menulis Sebagai Passion
Nara
Sumber : Dra. Sri Sugiastuti,
M.Pd
Moderator :
Widya Setianingsih, S.Ag.
Peserta : Hery Setyawan, M.Pd.
Malam ini kita semua belajar dari pembicara yang kita kenal dengan ibu kanjeng, baginya dengan menulis langsung plong sehingga usia senja tidak mengalangi beliau untuk terus berkarya dalam menulis sehingga beliau di kenal sebagai ratu antologi. Menulis disaat senja itu merupakan sebuah hiburan dan mengasah kemampuan yang kita miliki sehingga kita punya kacamata lima dimensi saat membaca dan menulis sehingga kita menjadi tertantang mampukah kita menjadikan menulis itu satu kebutuhan,atau food suplemen Yang akan membawa kita menjadi orang yang mulia.
Bagaimana agar tulisan saya memiliki takdir yang baik, dan bisa sebagai pemberat amal saya di dunia. Sebagai penulis di usia lanjut masih aktif. Bu kanjeng ini memposisikan diri sebagai tim doa dan tim hore. Bahagia rasanya bisa mengingatkan para alumni gel 1-27 bahwa beliau semua memiliki potensi yang luar biasa dan harus dilejitkan khususnya di dunia literasi. Dengan berbagi dan mengajak peserta untuk menulis, pada akhirnya bagi mereka yang mau berproses dan mau keluar dari zona nyaman, lalu mengikuti aturan main yang ada, juga berani mengambil tantangan ikut lomba, dan meraih sukses.
Passion
atau renjana adalah satu gairah yang dimiliki semua orang. Bagaimana kita
menjaga passion dan menyalurkannya menjadi sesuatu yang selalu ingin dan ingin
lagi. Sehingga tidak pernah padam. Begitu juga dengan proses menulis. Ketika
kita sudah menjadikan sebagai renjana, maka giat menulis tidak akan padam.
Karena sudah menjadi kebutuhan bukan beban. Jadi ketika belum menulis ada
sesuatu yang kurang.
Mengapa
Menulis Menjadi Passion yang menjanjikan?
Menurut
bu kanjeng karena kemampuan menulis dipandang sebagai indikator intelektualitas
dan kematangan berpikir. Hingga hari ini, profesi penulis adalah salah satu
pekerjaan yang sangat dihormati dan dihargai secara sosial.
Kendala
dan Hambatan dalam Menulis
Beliau juga memberikan beberapa kendala dan hambatan dalam menulis diantaranya: alasan para penulis pemula: merasa tidak bakat menulis, tidak memiliki waktu, tidak memiliki ide, tidak mau dikritik, tidak suka menulis. Padahal banyak sekali alasan untuk menulis, di antaranya: mengapa kita menulis, bagaimana cara kita menulis, kapan kita mulai menulis, dll.
Salah
satu motivasi menulis diambil dari Hadis Nabi “khoirunnas anfa’uhum linnas”
yang artinya, sebaik-baik manusia adalah mereka yang paling bermanfaat untuk
manusia lain.
Langkah-Langkah
Menjadi Penulis Yang Baik
Bu
kanjeng memberikan beberapa langkah untuk menjadi penulis yang baik diantaranya:
1. Untuk
menjadi seorang penulis yang baik, kita perlu membaca banyak buku baik yang
bersifat general (umum) maupun spesifik (misalnya sesuai dengan background
akademik atau interest pribadi kita)
2. Hal
ini penting, karena ide dan gagasan seringkali muncul saat kita
mendialektikakan bahan bacaan yang kita baca dengan bacaan orang lain atau
dengan diri kita sendiri. Bila diperlukan, ada baiknya kita memiliki mentor
menulis yang tepat.
3. Baik
secara langsung maupun apa yang kita lihat dan baca di media.
4. Berapa
banyak pengetahuan, pengalaman dan kisah orang lain yang dapat kita serap?
Hal-hal
apa saja yang perlu kita persiapkan untuk menulis?
Beliau
juga memberikan tips apa saja yang perlu dipersiapkan ketika kita ingin memulai
menulis:
1. Menggali
dan menemukan gagasan/ide.
Pada
tahap ini, penulis melakukan kegiatan penggalian gagasan atau ide. Kegiatan ini
bisa dilakukan melalui pengamatan, baik terhadap kejadian atau peristiwa yang
terjadi, imajinasi, dan kajian pustaka. Untuk mempermudah proses penemuan ide,
cara efektif yang dapat digunakan adalah melalui brainstorming (curah
pendapat).
2. Menentukan
tujuan, genre, dan segmen pembaca.
Setelah
menentukan gagasan/ide, penulis perlu menentukan tujuan menulis, genre yang
diikuti serta target segmen pembaca. Sasaran pembaca akan menjadi bahan
pertimbangan penting dalam menentukan warna tulisan. Selain itu, kita harus
memastikan bahwa tulisan yang kita hasilkan akan marketable (barang yang cocok
dijual di pasaran).
3. Menentukan
topik
Penentuan
topik dilakukan setelah penulis menetapkan untuk apa menulis, genre apa yang dipilih,
dan siapa sasaran pembacanya.
4. Membuat
outline
Outline
merupakan bentuk kerangka tulisan. Kerangka tersebut menunjukkan gambaran
materi yang akan ditulis. Menulis outline cukup dengan garis besarnya saja.
Karakteristik outline yang baik memiliki kesederajatan yang logis, kesetaraan
struktur, kepaduan, dan penekanan.
5. Mengumpulkan
bahan materi / buku
Penulis
wajib membaca banyak buku dan sumber bacaan lain untuk memperkaya perspektif
dan referensi. Selain itu agar semakin banyak ide atau gagasan yang dapat
dikembangkan. Apabila sudah menemukan topik, maka bahan bacaan yang dikumpulkan
sesuai dengan topik yang sudah ditentukan.
Menulis
Itu Harus Sabar.
Penulis
pemula sebaiknya lebih fokus pada ketekunan (persistence) dalam proses menulis.
Tulislah semampu kita terlebih dahulu. Jangan berfikir harus sempurna, dan
jangan terlalu idealis. Langkah selanjutnya, setelah kita menyelesaikan naskah
kasar dari buku yang kita tulis (rough draft), tahapan yang harus dilewati
hingga terbitnya buku kita adalah:
1. Editing,
dengan cara membaca ulang dan menyempurnakan draf.
2. Revising,
dengan mengubah beberapa bagian naskah, melengkapi naskah, dan mengevaluasi
kembali naskah untuk menihilkan kesalahan tulis.
3. Publishing,
dengan cara pengiriman naskah, pracetak (perwajahan buku, tata letak, ISBN,
proof reading), pencetakan, promosi dan distribusi.
Kuncinya,
jangan takut mencoba sesuatu yang baru. Kerja keras dan semangat. Ingat, tidak
semua mimpi sekedar bunga, dengan rasa percaya kita akan mewujudkannya menjadi
nyata.
Sebagai
penutup, manusia hanya bisa mengajak kebaikan dan agar bisa bersama-sama naik
kelas dengan menulis. Karena menulis adalah keterampilan tertinggi saat
mengolah rasa, mengolah kata, dan merangkainya jadi pesan yang bermakna bagi si
pembaca. Dan yang terpenting lagi dari apa yang kita tulis adalah Allah rida.
Sehingga ada nilai ibadahnya dan insyaallah dengan menulis kita bisa mulia di
mata Allah.
“Kemajuan
hanya terjadi saat kita memberanikan diri keluar dari zona nyaman”
Tanjung Priok, 12 Januari 2023
Tidak ada komentar:
Posting Komentar