Resume
Ke : 4
Gelombang : 28
Tanggal : 16
Januari 2023
Tema : Menulis Buku Dari Karya
Ilmiah
Narasumber : Eko Daryono, S.Pd
Moderator : Nur Dwi Yanti, S.Pd
Pada malam
ini Pertemuan ke-4 ini dipandu oleh moderator Nur Dwi Yanti, S.Pd, merupakan
alumnus Kelas Belajar Menulis nusantara gelombang 24, yang sekarang bergabung
menjadi tim solid omjay. Kalimat pembuka materi disajikan dengan kutipan dari
tokoh motivational speaker terkenal Amerika John Maxwell, menggambarkan passion
sebagai "the fuel for will" atau bahan bakar untuk kemauan. Dalam
artian passion mengubah "keharusan" menjadi "kemauan.".
Jadi
ketika kita sangat menginginkan sesuatu, kita akan menemukan tekad untuk
melakukannya dan tidak akan berhenti sampai benar-benar mencapainya. Selama 2
hari sejak pelatihan bersama Narasumber yang hebat sebelumnya, group ini selalu
ramai dengan semangat para peserta dalam menyampaikan resume pelatihan bahkan
tulisan-tulisan bebas yang sudah dipublikasikan melalui blog masing-masing. Menunjukan
minat dan motivasi yang luar biasa dalam kegiatan menulis.
Inilah
komitmen dan konsisten dalam menulis, sama halnya saat kita melakukan suatu
analisis, menguji suatu tindak penelitian sehingga terbentuklah laporan
dituangkan dalam karya tulis yang kita kenal karya ilmiah. Namun sayangnya
terkadang karya ilmiah tersebut hanya tersimpan di loker lemari kita dan di
perpustakaan dan terkadang terlupakan. Malam ini kita akan bersama mengubah
karya ilmiah kita menjadi sebuah buku sesuatu yang berharga sehingga pengalaman
kita dalam melakukan penelitian dapat dikenal bahkan dapat bermanfaat banyak
bagi orang lain.
Acara
Puncak pertemuan ke-4 KBMN gelombang pun dimulai dengan menghadirkan narasumber
yang kompeten dibidangnya. Beliau adalah Bapak Eko Daryono, S.Kom atau yang
biasa dipanggil Mr. Yons, beliau merupakan sosok guru yang bersahaja yang
tergerak dan menggerakan dan membawa dampak bagi dirinya serta lingkungannya.
Selain sebagai pengajar, juga sebagai penulis, narasumber serta segudang
prestasi yang menjadikannya sebagai
sosok yang sangat berkompeten dibidangnya. Pada pertemuan ini beliau akan
berbagi ilmu dan pengalaman kepada pembaca sekalian tentang Menulis buku dari
karya tulis ilmiah. https://maseko1275.blogspot.com/2021/11/profil.html
pemateri
Materi
yang pembicara bawakan malam ini adalah Menulis Buku dari Karya Tulis Ilmiah. Lebih
tepatnya Menerbitkan buku dari Karya Tulis Ilmiah. Tema yang sekilas teoristis
dan bikin pusing mengingat tidak ada standarisasi konversi KTI menjadi buku. Namun
demikian, dari berbagai pengalaman yang telah disampaikan oleh para
Widyaiswara, Peneliti LIPI, Pakar Menulis akhirnya mengerucut pada standar isi
buku. Meski demikian, standar tersebut sifatnya tetap fleksibel. Beda penulis
kadang beda persepsi
Pembicara
memulai materi dengan menanyakan apa KTI itu
KTI
dalam Peraturan Kepala LIPI Nomor 2, Tahun 2014 tulisan hasil litbang dan/atau
tinjauan, ulasan (review), kajian, dan pemikiran sistematis yang dituangkan
oleh perseorangan atau kelompok yang memenuhi kaidah ilmiah
Apa
sajakah yang termasuk KTI
Secara
umum KTI ada dua yaitu KTI Nonbuku dan KTI Buku
KTI Nonbuku
antara lain : KTI bidang akademis untuk mendapatkan gelar : tugas akhir,
skripsi, tesis, disertasi KTI hasil penelitian : PTK, PTS, best practice,
makalah, artikel, jurnal, KTI berupa ulasan atau resensi. KTI Buku : Buku Bahan
Ajar : diktat, modul, buku ajar, buku referensi, Buku Pengayaan : monografi,
buku teks, buku pegangan, buku panduan, Buku kompilasi : bunga rampai,
prosiding
Ternyata
tidak semua KTI itu berupa buku. Memang secara wujud, PTK, PTS, Tugas Akhir,
skripsi, tesis, desertasi itu berupa buku, namun bukan buku. Lebih tepatnya
adalah laporan hasil penelitian dan sifat publikasinya pun terbatas
Bagaimana
struktur penulisan KTI
Umumnya
seperti struktur bab berikut ini :
Struktur
di atas umumnya dijadikan sebagai standar dalam Menyusun bab-bab dalam KTI
meskipun untuk KTI sejenis skripsi, tesis, desertasi, tugas akhir memiliki gaya
yang berbeda di setiap kampus
Apa
sih perbedaan laporan KTI dan KTI yang dikonversi menjadi buku
Secara
subtansi isi, tidak ada perbedaan isi laporan KTI dengan isi buku hasil
konversinya. Karena sejatinya isi buku mencerminkan keseluruhan isi laporan KTI.
Secara sistematika, tentunya gaya penulisan KTI dengan penulisan buku tentu
berbeda. Ada penyesuaian-penyesuaian sistematika KTI yang dikonversi menjadi
buku dengan tujuan agar kesannya tidak kaku. Misalnya penomoran tiap sub
bab-sub bab. Secara Bahasa, meski sama-sama ilmiah, hasil konversinya tentu
harus dimodifikasi sehingga Bahasa dalam bukunya lebih luwes, bersifat lugas
dan tidak lagi mencantumkan kata-kata seperti penelitian ini, peneliti, teman
sejawat, penulis
Bagaimana
cara mengkonversi KTI menjadi buku
Judul
KTI umumnya mengandung unsur : variabel penelitian, objek penelitian, dan
seting penelitian (baik tempat maupun waktu). Judul buku hasil konversi seperti
judul buku-buku yang punya daya tarik dan daya jual harus menarik, unik, mudah
diingat, dan mencerminkan isi buku. Kemenarikan judul buku sifatnya subjektif. Contoh
buku konversi dari hasil penelitian saya sendiri
Memodifikasi
Sistematika dan Gaya Penulisan
KTI
Nonbuku yang berupa laporan hasil penelitian umumnya ditulis dengan sistematika
dan penomoran yang baku seperti yang telah saya uraikan di atas. Nah, pada saat
laporan tersebut dikonversi menjadi buku, maka harus dimodifikasi gayanya
sesuai dengan gaya penulisan buku. Tidak tampak lagi adanya sub bab-sub bab
yang membuat isi buku seolah-olah terpisah-pisah
Modifikasi
Bab I
Bab I
yang biasanya PENDAHULUAN boleh tetap dipertahankan judulnya dengan PENDAHULUAN,
boleh PEMBUKA atau kata lain yang menggambarkan kemenarikan buku. Pada konversi
PTK yang saya buat, saya rubah pendahuluan dengan FENOMENA PEMBELAJARAN TIK
yang tentunya berisi mengenai fenomena sebagaimana isi poin latar belakang
dalam naskah laporan aslinya ditambah dengan fenomena kekinian agar pentingnya
isi buku dapat ditonjolkan sejak awal sehingga pembaca merasa tertarik untuk
membaca keseluruhan isi buku. Adapun secara struktur, tidak diperlukan lagi sub
bab - sub bab seperti latar belakang, permasalahan, tujuan, manfaat dalam
bentuk angka-angka. Fokusnya lebih mengeksplor latar belakang.
Modifikasi
Bab II
Saya
contohnya isi bab II dari PTK yang saya susun sebagai berikut: Susunan bab dan
sub bab di atas saya rubah dalam gaya penulisan buku sehingga menjadi beberapa
bab, yaitu :
Modifikasi
Bab III
Substansi
bab 3 sebenarnya lebih terfokus pada metode, teknik pengumpulan data
(instrumen) serta analisis data. Jika berupa PTK berisi langkah-langkah
tindakannya. Ada beberapa alternatif yang dapat diterapkan. Benar-benar
menghilangkan bab III, menginclude bab 3 di bab 2 atau menarasikan bab 3 di
awal bab pembahasan. Menghilangkan bab 3 maksudnya keseluruhan isi bab 3
dihilangkan, sebab bunyi bab 3 sebenarnya bisa dicermati dari isi pembahasannya.
Menginclude bab 3 di bab 2 maksudnya konsep pokok terpenting dari bab 3
digabung dalam bab 3. Misal dari contoh ini, langkah-langkah tindakan saya
include di Bab V dengan sub Tahapan Penerapan Every One is Teacher Here
Menggunakan Model Tindakan Kelas. Menarasikan bab 3 di awal bab pembahasan
maksudnya menyampaikan substansi isi bab 3 sebagai awal pembahasan. Namun
narasi tersebut butuh kehati-hatian. Jika untuk kepentingan kenaikan pangkat
bagi guru ASN, maka narasi tersebut perlu dipertimbangkan untuk dicantumkan
Modifikasi
Bab IV
Bagian
ini sejatinya merupakan bagian inti isi buku, sesuai dengan judul buku. Bab IV
tidak lagi menggunakan judul Hasil Penelitian dan Pembahasan, namun disesuaikan
dengan konteks buku. Judul buku menjadi pilihan sebagai judul Bab IV. Dalam contoh
yang saya berikan, Bab VI STRATEGI TIM QUIZ DALAM PEMBELAJARAN TIK. Pada buku
bab IV dapat dimasukkan tabel, grafik, foto-foto kegiatan maupun hasil
penelitian yang menyatu dalam buku. Bab IV tidak lagi berisi data mentah
seperti nilai dari setiap siswa berikut namanya. Foto pun hanya sekedar yang
dibutuhkan sebagai pendukung. Misalnya saya pernah mengedit buku hasil lomba
Dharma Wanita SMK se Provinsi Jawa Timur. Foto-fotonya full karena memang
berisi cara membuat kerajinan, makanan.
Modifikasi
Bab V
Pada
laporan hasil penelitian, bab V biasanya diberi judul PENUTUP. Judul tersebut
dapat dipertahankan. Hanya saja, isi bab tidak hanya simpulan dan rekomendasi
(saran) saja, namun ditambahkan temuan yang terkait dengan hasil penelitian. Saya
pernah mengedit desertasi yang bagian penutupnya komplit terkait dengan
implikasi substansi isi buku
Modifikasi
Lampiran
Lampiran
yang disertakan hanyalah instrument penelitian atau data matang yang mendukung,
bukan data-data mentah.
Hal-hal
apa saja yang perlu diperhatikan saat mengkonversi KTI menjadi buku
Pertama,
keaslian laporan hasil penelitian.
Tindakan
Plagiat tidak dibenarkan terlebih karya seperti PTK kadang tidak dicek
keasliannya. Namun saat diterbitkan jadi buku, maka penulis harus yakin betul
bahwa karya yang akan diterbitkan memang oroginal punya penulis sendiri. Kalau
karya seperti skripsi, tesis apalagi desertasi akan langsung ketahuan jika
plagiat karena sudah ada generate machine untuk pengecekannya.
Kedua
, menghindari kompilasi yang terlalu banyak.
Include
saja pendapat pada ahli yang mendukung substansi ini, sisanya mengembangkan
dengan analisis dari sudut pandang penulis. Mengapa demikian, saat penulis
menerbitkan buku dari hasil KTI-nya sedang otomatis dia sedang menyuguhkan
bahan pustaka kepada pembaca. Kegiatan sekedar meng-copas pendapat asli para
pakar perlu dihindari dengan mengubah gaya penulisan kutipan
Ketiga
memilah dan memilih data yang dipublikasikan.
Data
matang saja yang disajikan agar buku berbobot dan tidak bombastis
Keempat,
modifikasi bahasa buku. Hindari pemakaian penanda transisi menurut hal itu
sesuai dengan pendapat lebih lanjut si A menyatakan berdasarkan hal tersebut. Termasuk
menyebutkan kata penelitian ini, peneliti, bahkan penulis
Kelima,
hindari pengambilan sumber kutipan berantai atau pendapat yang kurang dapat
dipertanggung jawabkan secara ilmiah.
Keenam,
wajib menuliskan semua daftar Pustaka yang dipakai sebagai rujukan dalam buku
untuk mendukung keabsahan buku.
Ketujuh,
memperhatikan kaidah penyusunan buku ber-ISBN khususnya jika akan dinilaikan
untuk KP sesuai Buku 4 PKB
Demikian
sajian saya, tepat 1 jam pemaparan
Terima
Kasih